TRIBUNNEWS.COM,NGAWI- Puluhan ribu Rumah Tangga
Sasaran (RTS) atau warga miskin dari 108.167 RTS di 19 kecamatan di
Kabupaten Ngawi terancam kelaparan dan tidak bisa makan nasi. Ini
menyusul, tunggakan raskin wilayah Kabupaten Ngawi terhadap Perum Bulog
Sub Divre Madiun mencapai Rp 1, 39 miliar.
Tingginya tunggakan
ini, membuat Perum Bulog Sub Divre Madiun bakal menghentikan pasokan dan
pengiriman beras bagi rakyat miskin (raskin) ke sejumlah pelosok desa
yang ada di belasan wilayah kecamatan itu. Akibatnya, RTS yang rata-rata
warga miskin ini tidak akan mampu lagi makan nasi yang berasal dari
raskin.
Tunggakan dipicu kinerja perangkat dan kepala desa yang
tidak memaksimal dalam membayar dan pencairan bantuan raskin bagi warga
desanya. Selain itu, uang raskin yang telah dibayar warga, diduga
digunakan perangkat desa dan kades untuk kebutuhan lainnya seperti
melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), juga kebutuhan pribadinya.
"Berdasarkan
pengalaman tahun-tahun kemarin, masalahnya selalu ada di perangkat dan
kades. Karena selama ini, warga miskin (RTS) selalu tepat membayar uang
raskin ke mereka. Perangkat dan kades sering menggunakan uang raskin
untuk melunasi PBB karena mereka ditarget dan sebagian lagi digunakan
untuk kepentingan pribadi," terangnya Kepala Perum Bulog Sub Divre
Madiun, Taufan Akib kepada Surya, Kamis (18/10/2012).
Selain itu,
Taufan menjelaskan dari sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi yang
telah melunasi tunggakannya hanya Kecamatan Karangjati dan Pangkur.
Sedangkan sisanya, belum melunasi tunggakan pembayaran uang raskin itu.
Dia
mencontohkan untuk bulan Agustus 2012, tunggakan terbesar terjadi di
Kecamatan Paron sebesar Rp 153 juta, disusul Kecamatan Widodaren Rp 148
juta dan Kecamatan Geneng Rp 89 juta.
Kendati demikian, Taufan
menegaskan di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten
Madiun dan Kabupaten Ngawi belum ada kasus tunggakan raskin yang masuk
ke rana hukum. Pasalnya, dia baru bertugas di Madiun sejak 6 bulan
terakhir.
Sementara, Kabag Perekonomian Pemkab Ngawi, Eka Triana
yang dikonfirmasi melalui ponselnya tidak memberikan jawaban. Sedangkan
Kasi Administrasi Perekonomian, Subagiyono menegaskan jika masalah
tunggakan raksin itu masalah klasik yang terjadi hampir setiap tahun.
Hal itu, disebabkan kelemahan dari masing-masing perangkat dan kepala
desa yang belum melunasi tunggakan pembayaran raskin itu.
"Masalahnya
ada di perangkat desa dan kadesnya. Kalau tidak ada penyelesaian dan
laporan ke inspektorat tak ditindaklanjuti maka kami akan membuat
blangko pernyataan," tegasnya.
Sumber : TRIBUN
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
ReplyDeleteSaya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan Mbah Suro yg telah membantu dia menjadi sukses. dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini. dan ini semua berkat bantuan Mbah Suro,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang. dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada Mbah Suro atas bantuan nomer togel Nya.
Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi Mbah Suro di hendpone (+6282354640471) & ( 082354640471) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...